OPSI MARKISA

Selasa, 31 Januari 2017

Seribu Lima Ratus Bibit Markisa Kembali diBudidayakan

Seribu Lima Ratus Bibit Markisa Kembali dibudidayakan di Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Markisa Varietas Malino Kembali di Lestarikan oleh kelompok Petani Markisa dengan tujuan mengembalikan kejayaan buah Markisa Lokal.

Senin, 30 Januari 2017

Markisa Dalam Media


Ciri Khas Buah Markisa



Kecut sedikit manis, namun segar, itulah ciri khas buah markisa. Lebih-lebih kalau dinikmati dengan tambahan sedikit gula dan es batu saat cuaca sedang panas. Buah markisa tentunya tidak asing bagi penggemar tanaman dan buah. Bahkan oleh-oleh sirup markisa sudah menjadi ciri khas daerah tertentu seperti di daerah Makassar, Sulawesi Selatan, atau Medan, Sumatera Utara.
Buah yang berbentuk bulat dan mempunyai biji berselaput kuning itu mempunyai rasa yang khas. Aroma markisa pun sangat enak dan segar. Pantas saja jika buah ini digunakan sebagai bahan utama pembuatan sirup. Buah yang berasal dari daerah subtropis di Amerika ini mempunyai beragam manfaat.
Wikipedia menyebutkan markisa yang kaya vitamin ini, konon biasa dikonsumsi orang-orang Amerika Selatan secara tradisional untuk membantu tidur.

Markisa Jadi Sari Buah

Markisa merupakan salah satu hasil pertanian di Indonesia yang produksinya terus meningkat. Pemanfaatan markisa selama ini dibuat sari buah. Dalam proses pengolahan markisa untuk menghasilkan sari buah markisa, juga menghasilkan limbah. Pemanfaatan limbah markisa salah satunya dibuat jelly. Kulit markisa mengandung pektin yang tinggi yaitu sebesar 14%. 



Markisa

Markisa mula-mula disebut  passion fruit.  Menurut sejarah, tanaman  markisa berasal dari daerah tropis Amerika Selatan, tepatnya di daerah Brasil, Venezuela, Kolumbia, dan Peru (Rukmana,2003). Nikolai Ivanovich Vavilov, ahli Botani Soviet, memastikan bahwa sentra utama asal tanaman markisa adalah daerah Amerika Selatan, terutama Peru,